Fikri, Anak Baru Kami

Februari 03, 2022

Kami ingin memperkenalkan anak laki-laki terbaru kami di rumah transisi. Dia adalah anak laki-laki berusia 16 tahun bernama Muhammad Fikri Najib. Kami memanggilnya Fikri. Dia sangat menyukai sepak bola, sama seperti anak laki-laki kami yang lain.

Sebelum tinggal di Bandung, ia tinggal bersama nenek dan bibinya. Ibu Fikri meninggal ketika Fikri menjalani hukumannya di LPKA dan keluarganya memutuskan untuk tidak memberitahunya sampai dia dibebaskan dari LPKA. Bisakah Anda bayangkan betapa terkejutnya mengetahui ibumu meninggal dan tidak ada yang memberi tahu Anda? Ayahnya tinggal di kota yang berbeda dan tidak pernah bertanggung jawab atas Fikri.

Ketika kami melihat ketekunan Fikri dalam berlatih di penjara dan bersikap sangat sopan kepada semua orang di sekitarnya, kami melihat keinginan Fikri untuk berubah. Jadi kami mengundangnya untuk bergabung dengan rumah transisi kami setelah dia dibebaskan. Sejauh ini, dia telah belajar cukup banyak dalam transisi rumah bersama kami dan baru mulai menjadi mekanik sepeda motor di sekolah menengahnya.

“Saat saya di LPKA, saya selalu mengikuti latihan bersama pelatih Beto dan Pelatih Jorge. Bermain sepak bola membuat saya bersemangat dan mampu melewati hari-hari berat saya di penjara di LPKA. Saat bermain sepak bola, saya mulai dekat dengan pelatih Beto dan pelatih Jorge. Saya merasa sangat bahagia dan diberkati untuk tinggal di rumah transisi dan mendapatkan kesempatan kedua dalam hidup saya sekarang ini.”

Sekolah baru, teman baru, tempat tinggal baru, lingkungan baru, semua itu membuat Fikri menjadi pribadi yang lebih mandiri dan bertanggung jawab, terutama untuk studi SMA-nya saat ini. Kesibukan Fikri saat ini adalah bersekolah, mengikuti kelas di rumah transisi, juga mengikuti latihan sepak bola bersama pelatih Jorge dan pelatih Beto.

Teruslah berusaha sampai hinaan berubah menjadi pujian” adalah kalimat yang menguatkan Fikri hingga saat ini. Kami mendukung dan mengasihi mu, Fikri!

Artikel Lainnya

____________________

Selamat Rikzar

Setelah kehilangan kedua orang tuanya, Rikzar diharuskan untuk menjadi orang yang mandiri. Rikzar kehilangan ibunya karena kanker pada tahun 2015, dan ayahnya pada tahun 2016 karena stroke. Orang tua Rikzar memimpikan Rikzar untuk menjadi orang yang sukses. Dia sedang dalam proses untuk mewujudkan impian kedua orangtua nya untuk kehidupannya.

2021 #DeeplyRooted

Kami tidak bisa berbuat banyak apalagi di tengah pandemi ini, tanpa bantuan tim dan supporter setia yang berjalan bersama dengan Free and Safe. Kami percaya ketika kami berjalan bersama, kami melangkah lebih jauh 🙏🏻 #freeandsafeindonesia #freeandsafeindonesiafoundation#homeofhopeandfuture...

Kamu Bisa, Rikzar

Prestasi lainnya diraih Rikzar yang telah lolos seleksi Pekan Olahraga Daerah Kota Bandung (PORDA). Rikzar mencoba untuk berada di team Kota Bandung. Dia mencoba dengan banyak orang lainnya, tetapi hanya sedikit yang terpilih. Ini adalah kesempatan yang luar biasa, dan dia ...

Center of Hope

Hope is a word that touches our hearts. There are so many women and children that end up wasting their lives because they feel that their future is hopeless. But we believe that is not true, because God always gives each of us a second chance which means there is...

Update! SharEmotion Movement 2023

*This is a news update for our previous news "SharEmotion Journal" We sincerely thank you for being a part of our #sharEmotion Movement! 💖 We have successfully sold 28 #sharEmotion journal packs per January 2023. - 15 packages of journals distributed to women in jail...

Cipedes Got Talent

Hari yang menyenangkan dengan anak-anak yang menyenangkan! Kelas Bahasa Inggris dan Kreatif menampilkan bakat mereka di Cipedes Got Talent yang pertama! Mereka memiliki banyak bakat untuk ditampilkan, seperti menyanyi, menari, pertunjukan mendongeng, mereka bahkan membuat beberapa kerajinan yang sangat kreatif (mulai dari...

Pemberdayaan Masyarakat

Di masa pandemi saat ini di kota Bandung, kami berusaha memberdayakan masyarakat. Kami menemukan Ibu Sari, salah satu ibu yang tinggal di dekat yayasan kami dan membutuhkan bantuan. Ibu Sari mengidap penyakit tifus dan sudah berbulan-bulan tidak bisa bekerja karena sakit,...

Ceramic Experience

    It's such a fun experience learning pottery with Free and Safe Indonesia, starting from learning to shape ceramic manually by hand to shaping using a pottery wheel! 😆You didn't have a chance to join our first class? Free and Safe is holding another...

Ceramic Workshop

For Women and Economic Development Program We made a ceramic workshop that is open to the public since the end of 2022. This ceramic workshop has a purpose to invite and involve people in helping the women & economic development program in Free and Safe. We want...

Visitasi Rumah Bersama FSIW

Tim Free and Safe Women melakukan kunjungan (home to home) ke salah satu keluarga di Kota Baru Parahyangan untuk mengetahui kondisi kehidupan mereka dan memberikan dukungan serta semangat bagi mereka untuk ...

By Free and Safe Indonesia

Follow our Instagram
@freeandsafe.id
@fsiwomen

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Free and Safe Indonesia
id_IDIndonesian